KONSSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
MAKALAH
KESASTRAAN
Kata
Pengantar
Pertama-tama kami ingin
mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkahi
kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami gunakan sebagai data dan fakta
pada makalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan” dan sengaja dipilih karena menarik untuk
dicermati. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan
dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami
selesaikan. Tidak semua hal dapat kami analisa dengan sempurna dalam karya
tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami
miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Latar
Belakang
Ilmu budaya dasar atau
bahasa luarnya di sebut basic humanities. kata humanities awalnya
berasal dari negara inggris yang berarti dalam bahasa indonesia adalah sastra.
kata humanities berasal dari bahasa latin yang artinya adalah berbudaya dan
halus.
Sastra dalam arti
khususnya itu biasa kita gunakan dalam kebudayaan adalah
ekspresi dan isi hati dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam
bentuk pandangan cerdas yang dituangkan dalam bentuk sesuatu hal yang
mencerminkan sebuah keindahan, Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari
dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su
berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan
dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa,
bentuk, maupun isinya.
Rumusan
Masalah
1
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu
sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
2 Teori
sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas,
hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis,
serta sistem sastra
3. Seni
sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik,
seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Tujuan Penulisan
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang
disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran,cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang
digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam
kesusastraan
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
A. Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau
“ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra
dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai
sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa
puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya,
diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra
bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini
sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi,
Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya
sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra
Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa
yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
B.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
1.Mursal
Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan
dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan
masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif
terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.Semi
(1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil
pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya
menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.Panuti
Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang
memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan
dalam isi, dan ungkapanya.
4.Ahmad
Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang
mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat
imajinatif.
5.Eagleton
(1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle
letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai
cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan
dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran
dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam
semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra
semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama,
ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.Robert
Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan
sebuah benda
9.Sapardi
(1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga
sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan
ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu
sendiri adalah suatu kenyataan social.
10.Taum
(1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang
bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan
berguna yang menandakan hal-hal lain”
PENGERTIAN
SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia,
dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan
dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni
adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk
penggunaan medium itu.
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang
pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik
kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin
untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari
orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk
mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang
bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang
digunakan terbagi 3 yaitu :
Seni yang dapat dinikmati melalui media
pendengaran atau (video art), misalnya seni musik, seni suara,dan seni sastra,
puisi dan pantun
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan
(Visual Art)) misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan
sebagainya.
Seni yang dinikmati melalui media penglihatan
dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran
wayang, film.
PERANAN
SASTRA
Prosa, puisi, lakon, skenario, skripsi,
risalah ilmiah, esei, kolom, berita, surat, proposal, catatan harian, laporan,
pandangan mata, pidato, ceramah, transkripsi percakapan, wawancara, iklam,
propaganda, doa dan sebagainya semuanya jadi termasuk sastra, karena
mempergunakan bahasa.
Semua sektor kehidupan, seluruh aktivitas
manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan olahraga yang jelas-jelas
menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan bahasa dalam
menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cakupan yang begitu dahsyat,
sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikianlah mahasiswa yang sedang menekuni
berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan sastra.
Bagaimana dengan puisi dan prosa yang
merupakan bagian dari kesusastraan (baca: sastra yang indah). Apakah puisi dan
prosa juga berguna bagi semua mahasiswa, sehingga bukan saja jurusan bahasa dan
sastra tapi juga jurusan sosial, ekonomi dan eksakta berkepentingan mengkaji
sastra? Apa seorang yang ingin menjadi insinyur, dokter, diplomat, pengusaha,
perwira, pemimpin politik, ahli hukum, negarawan dan ulama, perlu membaca
sastra?
Di tahun 60-an, pelajaran kesusastraan masih
diajarkan di SMA di semua bagian A,B dan C (budaya, eksakta dan ekonomi).
Tetapi posisinya memang hanya sebagai pendukung pelajaran Bahasa Indonesia. Tak
jarang jam pelajaran kesusastraan dikanibal oleh pelajaran bahasa.
Hal tersebut dimungkinkan, karena pelajaran
kesusastraan tak lebih dari hapalan bentuk-bentuk kesusastraan, riwayat hidup
pengarang, judul karya dan sinopsis buku-buku wajib baca. Tak pernah ditelusuri
secara mendalam (gurunya tak ada yang terdidik ke arah itu) hakekat
kesusastraan itu kaitannya dengan berbagai pemikiran yang ada dalam kehidupan.
Jadinya pelajaran kesusastraan – lebih popular disebut pelajaran sastra saja –
hanya jadi pelajaran tak berguna. Dihapus juga tidak ada akibatnya.
Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya
terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh
lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu,
sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti
cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang diperlukan kesiapan:
apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan di dalam sastra
jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat
penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra,
kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran sastra semakin
tenggelam hanya sebagai hiburan.
Sastra memang memiliki potensi yang hebat
untuk menghibur. Dan karenanya sebagai barang komoditi nilainya tinggi.
Kaitannya dengan bisnis dan industri juga meyakinkan. Sebuah karya sastra dapat
meledak, mengalami ulang cetak setiap tahun dengan oplag raksasa dalam berbagai
bahasa.
Namun sastra tidak semata-mata kelangenan,
tetapi juga dokumen perjalanan pemikiran yang menjadi bagian dari perjalanan
sejarah. Uncle Toms’s Cabin karya Beecher Stowe yang melukiskan derita dan
nestapa budak kulit hitam di Amerika Serikat, telah diakui sebagai salah satu
pemicu perang Saudara di Amerika dalam rangka menghapuskan perbudakan.
Dokter Zhivago karya Boris Pasternak
melukiskan hidup pelakunya yang bernama Lara yang melambangkan Ibu Rusia.
Pemerintah tirai besi Uni Soviet melarang Pasternak menerima hadiah nobel,
karena novel itu dianggap sebagai potret Rusia yang tidak dikehendaki oleh
pemerintah komunis.
Ayat-Ayat Setan karya Salman Rusdie
menimbulkan kegegeran dunia, karena dianggap penghinaan terhadap Islam,
sehingga Ayatulah Khomeini menjatuhkan hukuman mati pada penulisnya yang
berlindung di daratan Inggris.
Di Indonesia, Langit Makin Mendung karya Ki
Panji Kusmin, menjadi perkara, sehingga HB Jassin selaku Pimpinan Redaksi majalah
Horison yang memuat cerita pendek itu diajukan ke pengadilan dan dinyatakan
bersalah. Sementara Iwan Simatupang, sengaja menulis drama “RT 0 – RW 0”
(sekalian dipentaskan oleh para mahasiswanya), dalam rangka memberi kuliah
tentang filsafat eksistensialis.
HUBUNGAN
ANTARA SASTRA, SENI, DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya,
negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.
kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN
PROSA
PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan
prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun.
JENIS-JENIS
PROSA DAN BAGIAN-BAGIANNYA
1.Prosa
naratif
2.Prosa
deskriptif
3.Prosa
eksposisi
4.Prosa
argumentatif
5.Prosa
Lama
6.Prosa
Baru
Tapi dari sekian banyaknya jenis-jenis Prosa ini hanya ada 2 jenis Prosa
yang bisa saya jelaskan, yaitu sebagai berikut:
1.Prosa
Lama
A.
Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk
prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang
diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan
peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan
silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah
Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis
tahun 1612.
B.
Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan
atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah
Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah
.
C.
Dongeng
Dongeng,
adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya,
yaitu sebagai berikut :
*Fabel, adalah cerita lama yang
menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut
sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau,
Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung
bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
*Mite (mitos), adalah cerita-cerita
yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang
dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo,
Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian,
Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
*Legenda, adalah cerita lama yang
mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh :
Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
*Sage, adalah cerita lama yang
berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
*Parabel, adalah cerita rekaan yang
menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan
lain-lain.
*Dongeng jenaka, adalah cerita tentang
tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara
humor.
Contoh
: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
D.
Cerita Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang
didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh :
Seribu Satu Malam.
2.Prosa
Baru
A.
Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman,
pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa
atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan
suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak
digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi
kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. dugfiugs
Berdasarkan
kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai
berikut:
*Roman transendensi, yang di dalamnya
terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat
dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
*Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan
mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara
Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
*Roman sejarah yaitu roman yang isinya
dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan
seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar,
Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
*Roman psikologis yaitu roman yang
lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku
tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi
Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
*Roman detektif merupakan roman yang
isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi
pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus
kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria
oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
B.
Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella
‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan
pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku.
lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih
pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh
Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya
Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
C.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang
menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling
menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu
tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh
Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah
yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
D.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan
prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi)
atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau
bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J
Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan
pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang
isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
E.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan /
ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar
pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur,
perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran
tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
F.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah
secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa
berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera
pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan
tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.
ILMU
BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN PUISI
PENGERTIAN
PUISI
Puisi (dari bahasa Yunani Kuno: ποιέω/ποιῶ
(poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk
kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan
penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi
dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern
memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi
sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas.
Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang
lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa
saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara
penulis untuk menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi
satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin
membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki
alasan untuk segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi
keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara
puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern
atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok
dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif
sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan
pada pokok puisi tersebut.
Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang
membuat puisi itu semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya
adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
Dibeberapa daerah di Indonesia puisi juga
sering dinyanyikan dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk
melihat kaidah awal puisi tersebut.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
*. Hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia.
*.Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
*. Puisi dan
keinsyafan sosial.
MACAM-MACAM
PUISI DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Macam-macam
puisi dibedakan berdasarkan zaman:
Puisi
Baru
Puisi baru : Puisi yang muncul karena pengaruh
sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima,
pilihan kata, serta irama.
Puisi
Lama
Puisi Lama : Puisi yang mengikuti ketentuan
umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris. Jenis puisi lama :
*.Mantra
*.Karmina (Pantun
singkat)
*.Talibun
*.Syair
*.Gurindam
Puisi Modern
Puisi Modern : Puisi bebas yang muncul pada
tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak
mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi
tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat
dibangun menggunakan :
*Figura Bahasa
(personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
*Kata – kata
ambigu
*Kata-kata yang
mengandung perasaan dan pengalaman penyair
*Kata – kata
konotatif
*Pengulangan untuk
mengintensifkan hal yang dilukiskan
Berikut
ini merupakan contoh Puisi karangan WSRendra sebagai berikut:
SAJAK
ORANG KEPANASAN
Oleh
:
W.S.
Rendra
Karena
kami makan akar
dan
terigu menumpuk di gudangmu
Karena
kami hidup berhimpitan
dan
ruangmu berlebihan
maka
kami bukan sekutu
Karena
kami kucel
dan
kamu gemerlapan
Karena
kami sumpek
dan
kamu mengunci pintu
maka
kami mencurigaimu
Karena
kami telantar dijalan
dan
kamu memiliki semua keteduhan
Karena
kami kebanjiran
dan
kamu berpesta di kapal pesiar
maka
kami tidak menyukaimu
Karena
kami dibungkam
dan
kamu nyerocos bicara
Karena
kami diancam
dan
kamu memaksakan kekuasaan
maka
kami bilang : TIDAK kepadamu
Karena
kami tidak boleh memilih
dan
kamu bebas berencana
Karena
kami semua bersandal
dan
kamu bebas memakai senapan
Karena
kami harus sopan
dan
kamu punya penjara
maka
TIDAK dan TIDAK kepadamu
Karena
kami arus kali
dan
kamu batu tanpa hati
maka
air akan mengikis batu
Suara
Merdeka,
Jumat, 15 Mei
1998
Penutup
Kesimpulan
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Saran
Ketika seseorang memiliki ilmu budaya dasar
dan sifat kesusastraan , pasti dapat membuat pelihat hasil cipta
karyanya menghayati dan melakukan hal positif dengan hasil cipta karya yang di
buat. untuk itu bagi seseorang yang telah mampu melakukan hal tersebut
yaitu membuat suatu cipta karya yang dapat di hayati oleh orang lain dan
membuat perubahan bagi pelihat hasil cipta karya saya hanya memberi masukan
sedikit, tuangkanlah hal-hal yang positif agar suatu ketika ada pelihat hasil
cipta karya dapat menirukan hal yang positif yang memiliki nilai ke indahan,
dan jangan buat cipta karya yang negatif yang dapat merusak pemikiran manusia
dan membuat manusia melakukan hal -hal yang positif.
5.3.
Daftar
Pustaka :
http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
http://putuwijaya.wordpress.com/2007/11/07/peranan-sastra/
http://id.wikipedia.org/wiki/Prosa
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi
http://ajengbells-tinkerbell.blogspot.com/2012/04/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar