Kelas : 3 PA 18
Npm : 16514252
Perbedaan komunikasi satu arah dan dua arah
?
Komunikasi Satu Arah
komunikasi
satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang lain, sedangkan
penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak
saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada
komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Yang termasuk komunikasi satu
arah yaitu,
khotbah, berita di radio dan Tv.
Contohnya :
ketika presiden sedang berpidato di upacara HUT RI,peserta upacara hanya
diam saja mendengarkan presiden berpidato, khotbah di masjid sebelum mulai
sholat jum’at.
Komunikasi Dua Arah
komunikasi
yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan,
pendapat dan peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak
dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan.
Contohnya
: Seseorang yang berbicara lewat telephone,
seseorang yang sedang curhat kepada teman dekatnya menceritakan semua keluhnya
dan orang yang mendengarkan curhat
tersebut memberikan tanggapannya atau meresponya.
Apa peran
komunikasi dalam manajemen organisasi ?
Komunikasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengannya, kita dapat berbagi ilmu,
berdagang, serta berintegrasi untuk menjalin kerja sama. Syarat utama
terjadinya sebuah komunikasi adalah adanya keberadaan dua orang atau lebih yang
memiliki kebutuhan khusus antara yang satu dengan yang lain. Umumnya,
komunikasi akan diawali dengan interaksi yang sederhana seperti contohnya
senyuman, dan perlahan semakin intens. Hingga pada tahap ini kita sama-sama
mengetahui bahwa komunikasi hanya akan terjadi jika terdapat sekelompok manusia
yang saling membutuhkan. Dan, untuk memperuncing pembahasan, kali ini kita akan
membahas lebih dalam mengenai Komunikasi di dalam Organisasi.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi, atau dalam bahasa Inggris
Communication memiliki asal dari bahasa Latin yang artinya
“pemberitahuan informasi” atau “pertukaran informasi”. Adapun berikut pendapat
dari beberapa orang tokoh mengenai definisi Komunikasi :
“Komunikasi adalah penyampaian
informasi, ide, keterampilan, emosi dan seterusnya melalui penggunaan symbol,
angka, grafik, dan lain-lain”. (Fisher – 1990)
“Komunikasi adalah sebuah proses
dimana seseorang berusaha memberikan pengertian melalui pemindahan pesan”.
(James A. F. Stoner – ?)
“Komunikasi adalah sebuah proses
penyampaian pesan kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap,
pendapat, atau perilaku secara langsung ataupun tidak langsung”. (Effendy
– 2006)
Dari beberapa definisi diatas, dapat
kita pahami bersama. Bahwa, komunikasi adalah sebuah proses pemberian informasi
dari satu individu ke individu lainnya secara dua arah.
Jenis-jenis Komunikasi
Bila dikaitkan dengan kehidupan
manusia sebagai mahluk sosial, maka secara garis besar, komunikasi dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sifat, arah, serta formalitasnya. Berikut
penjabaran lebih lanjutnya.
A.
Berdasarkan
Sifatnya
1.
Lisan
Komunikasi lisan merupakan bentuk komunikasi tradisional
yang menggunakan bahasa dengan pelafalan secara langsung untuk mengartikan
suatu maksud. Seiring berjalannya waktu, komunikasi menggunakan lisanpun
berkembang menjadi komunikasi lisan secara langsung(dengan berhadapan dan
saling berinteraksi secara langsung) ataupun secara tidak langsung(menggunakan
media perantara).
2.
Tertulis
Sama seperti komunikasi secara lisan, disini kita tetap
menggunakan bahasa sebagai dasar komunikasi, Namun yang membedakannya adalah
pemanfaatannya. Bila sebelumnya kita lafalkan secara langsung, kali ini kita
cukup menuliskan informasi yang ingin kita sampaikan melalui media-media
seperti kertas, papan tulis, serta perangkat teknologi yang bisa digunakan
untuk berkomunikasi
3.
Verbal
Komunikasi yang disampaikan menggunakan tatanan lisan dan
tulisan secara seimbang. Komunikasi ini merupakan komunikasi yang cukup
efektif, karena dalam komunikasi verbal umumnya memiliki nilai-nilai secara
implisit.
4.
Non Verbal
Tata cara penyampaian informasi selain komunikasi verbal,
seperti contohnya bahasa isyarat, lampu lalu lintas, cahaya untuk sandi morse, dan
lain-lain.
B. Berdasarkan Arah Berjalannya
1.
Komunikasi Keatas
Komunikasi yang umumnya dilakukan
terhadap orang dengan jabatan yang lebih tinggi dibandingkan jabatan yang kita
miliki. Umumnya dilakukan ketika ingin mengajukan proposal ide, meminta pendapat
dan arahan, serta ketika dilimpahkan wewenang.
2.
Komunikasi Kebawah
Komunikasi yang dapat kita lakukan
terhadap orang-orang dengan jabatan yang lebih rendah. Contohnya ketika
memberikan arahan pekerjaan, memberi izin untuk pelaksanaan proyek, dan memberikan
pelimpahan wewenang.
3.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang terjadi ketika
dilakukan oleh orang-orang dengan tingkatan jabatan yang sederajat. Contohnya,
diskusi, forum manajerial, belajar kelompok.
C. Berdasarkan Keresmiannya
1.
Komunikasi Formal
Yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup resmi
dan umumnya terdapat sistem manajerial di dalamnya.
2.
Komunikasi Informal
Yaitu komunikasi yang umumnya bersifat lebih santai dan
tidak terdapat unsur manajerial di dalamnya.
Proses Komunikasi
Dalam berkomunikasi, juga ada
tahapan prosedural yang perlu dipenuhi. Adapun menurut Bovee dan Thill dalam
buku Business Communication Today, proses komunikasi terdiri dari enam tahapan,
yaitu :
1.
Pengirim mempunyai ide atau gagasan
Tahap ini
merupakan tahap inisiasi dimana seorang komunikator mendapatkan ide dan berniat
untuk mengkomunikasikan ide yang Ia miliki.
2.
Pengirim merubah ide menjadi suatu
pesan
Pada tahap
ini, komunikator telah melakukan upaya lebih untuk mengimplementasikan ide yang
telah dimilikinya ke dalam sebuah tatanan pesan formal ataupun informal yang
memiliki nilai informatif di dalamnya.
3.
Pengirim menyampaikan pesan
Dalam
tahap ini, pesan yang sebelumnya telah di olah di berikan pada objek-objek komunikasi(komunikan)
dengan tujuan agar ide yang ingin kita sampaikan dapat diterima dan di telaah
sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
4.
Penerima menerima pesan
Tahapan
dimana pesan yang ingin disampaikan komunikator telah diterima oleh komunikan
secara tepat sasaran.
5.
Penerima menafsirkan pesan
Yaitu
tahapan dimana penerima telah mendapatkan pesan yang kita tujukan, dan berusaha
untuk menafsirkan dan menelaah informasi tersebut.
6.
Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan
balik kepada pengirim
Pada tahap
ini merupakan tahap dimana komunikan telah memahami isi dari pesan yang ingin
disampaikan oleh komunikator dan akan memberikan tanggapan baik berupa masukan,
kritik, ataupun saran.
Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif adalah
komunikasi dimana informasi yang ingin disampaikan dapat diterima/ditelaah
dengan baik oleh objek komunikasi sesuai dengan yang kita harapkan. Oleh karena
itu penyampaian sebuah komunikasipun harus sangat diperhatikan agar dapat
dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. Adapun syarat sebuah komunikasi
dikatakan sebagai
komunikasi yang efektif adalah
sebagai berikut.
·
Sumber
Sumber informasi merupakan hal
paling mendasar yang sangat vital di dalam sebuah komunikasi. Adapun sumber
dari informasi yang akan kita sampaikan, haruslah sumber yang jelas dan
terpercaya, sehingga kita dapat meminimalisir keraguan di dalamnya.
·
Komunikator
Seorang komunikator merupakan ujung
tombak di dalam komunikasi. Oleh karena itu seorang komunikator dituntut untuk
memahami informasi yang ingin di sampaikan, dapat beradaptasi dengan lingkungan
komunikan, serta memiliki kemampuan penyampaian informasi yang mumpuni.
·
Pesan
Pesan disini merupakan konten dari
komunikasi tersebut, oleh karena itu kredibilitas dari pesan yang ingin kita
sampaikanpun tidak luput untuk kita optimalkan agar komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Adapun pesan yang ingin kita sampaikan harus memiliki tatanan
bentuk dan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami, serta memiliki nilai
kejelasan yang pasti.
·
Media Komunikasi
Merupakan media penunjang yang dapat
kita gunakan untuk lebih mengoptimalkan komunikasi yang ingin kita sampaikan.
Contohnya pemberitaan di media cetak, media massa, dan televise, pelayanan
berupa situs yang dapat dijadikan sebagai homepage melalui internet, dan
lain-lain.
·
Efek Komunikasi
Efek komunikasi adalah reaksi yang
terjadi setelah kita memaparkan informasi kepada objek komunikasi yang kita
tuju. Semakin baik reaksi yang kita dapatkan, maka semakin baik pula kemampuan
berkomunikasi yang kita miliki. Oleh karena itu seorang komunikator juga
dituntut untuk menguasai keadaan objek komunikasi agar dapat mengikuti arah
komunikasi.
Peranan komunikasi dalam manajemen
organisasi :
Berdasarkan
pemaparan diatas, dapat kita pahami bahwa komunikasi, khususnya dalam
organisasi memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam fungsi
manajerial. Umumnya, sebuah organisasi juga sangat membutuhkan komunikasi yang
baik dari antar individu yang terkait di dalam sebuah oragnisasi tersebut. Adapun komunikasi yang
efektif dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesepahaman antar anggota terhadap
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu,
masing-masing anggota dari sebuah organisasi seringkali dilatih untuk
berkomunikasi di khalayak umum. Hal ini ditujukan agar anggota dari organisasi
tersebut dapat mempelajari dan memahami konsep komunikasi yang efektif.
Sumber :
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Widyatmini & Izzati. 1991. Pengantar Organisasi dan Metode. Jakarta : Gunadarma.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok : Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar