Kelompok
4 (2PA18)
Aggo
Satria Pandega
Andini
Rizky Ramadhani
Bimo
Anggoro Putro
Diah
Sopiah
Fakhri
Alwan Maulana
Firman
Ardhan
M.Riyan
Alamsyah
Maulana
Prakasa
Mutiara
Santi
RD
Achmad Erzirizal
Syahrul
Ramadhan Saputra
Thimin
Jayadi Suhardyi
Vidyakhansa
Purnagita
Pekerjaan
dan Waktu Luang
A.
Mengubah
sikap dalam pekerjaan
1. Sikap
Sikap merupakan ungkapan perasaan
seseorang yang persisten (ajeg) terhadap sebuah obyek, baik ungkapan yang
bernada postif atau negatif. Obyek dalam hal ini bersifat generic dan bisa
diklasifikasikan menjadi dua yaitu obyek fisik dan non-fisik. Oleh karena itu
obyek bisa berupa orang, tempat kerja (organisasi), gaji, pekerjaan, kejadian
atau segala hal dimana seseorang bisa mengungkapkan perasaannya. Jadi, ketika
seseorang mengatakan bahwa Ia mempunyai sikap positif terhadap perkerjaan
berarti Ia menpunyai perasaan senang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Hanya
saja perlu disadari pula bahwa seseorang terkadang mempunyai perasaan positif
terhadap beberapa aspek pekerjaan namun di saat yang sama juga mempunyai
perasaan negatif terhadap beberapa aspek pekerjaan yang lain.
sikap hanya mempengaruhi perilaku
seseorang terhadap obyek, orang atau situasi yang spesifik. Meski demikian,
meski tidak selalu, nilai-nilai individu dan sikap seseorang biasanya berjalan
seiring. Sebagai contoh seorang manajer yang sangat menghargai seseorang yang
suka membantu orang lain mungkin akan bersikap negatif terhadap seseorang yang
membantu orang lain tapi cara membantunya tanpa mempertimbangkan etika.
2.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu hal yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik biologis maupun fisiologis
diri individu tersebut. sikap kerja
seperti dikemukakan oleh T. Ndrahasebagai berikut: (ada 15 hal yang dibicarakan oleh T. Ndraha dan saya mengambil beberapa
)
Kerja adalah hukuman:Sebagian orang
merasa bahwa kerja adalah sebuah hukuman. Hal ini misalnya terjadi pada
orang-orang terpidana yang harus menjalani kerja paksa.
Kerja adalah beban: Bagi
orang malas, kerja adalah beban. Itulah sebabnya banyak orang yang lebih suka
minta-minta daripada bekerja. Demikian juga bagi pekerja yang berada pada
posisi terpakasa atau dipaksa, kerja adalah beban.
Kerja adalah kewajiban: Dalam
system birokrasi atau system kontrak, kerja adalah kewajiban guna menjalankan system atau memenuhi kewajiban sesuai kontrak.
Kerja adalah sumber penghasilan: Pada
umumnya masyarakat menganggap bahwa kerja adalah sumber penghasilan. Dengan
bekerja seseorang berharap mendapat imbalan untuk menghidupi keluarga. Dalam
batas-batas tertentu anggapan dasar ini menjadi pangkal profesionalisme
Kerja adalah kesenangan : Karena
hobi atau cocok dengan pekerjaan, sebagian orang menganggap kerja adalah sebuah
kesenangan utamanya untuk mengisi waktu luang.
3.
Merubah
sikap dalam Pekerjaan
Jika seorang karyawan
ditengarai memiliki sikap negatif terhadap satu atau beberapa aspek dalam
kehidupan organisasi biasanya manajer berusaha untuk merubah sikap negatif
tersebut menjadi sikap yang positif. Sayangnya karyawan cenderung resisten
terhadap perubahan. Oleh karena itu sebelum melakukan perubahan sikap karyawan
harus terlebih dahulu diketahui bagaimana cara terbaik untuk melakukan
perubahan dan kemungkinan tingkat keberhasilannya. Perubahan sikap dapat
dilakukan dengan menambah, menghilangkan atau memodifikasi keyakinan atau
komponen afektif lainnya. Diantaranya adalah:
Ø
Memberi informasi baru.
Ø Menambah
atau mengurangi rasa takut.
Ø Menambah
atau mengurangi keraguan.
Ø Partisipasi
dalam diskusi kelompok.
Ø
Sikap Kerja
Uraian-uraian diatas menegaskan
bahwa seorang manajer perlu memahami dengan baik sikap kerja karyawan mengingat
sikap positif atau negatif tentu akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
B. Cara Memilih Pekerjaan
1.
Carilah
pekerjaan sesuai dengan bidang yang sangat disukai
Apapun pekerjaannya baik itu di
suatu startup ataupun perusahaan yang sudah mapan, pastikan kalian mencari
pekerjaan dengan bidang yang memang sangat disukai. Mungkin kalian sudah tidak
asing dengan istilah “Follow your passion”. Ya, “passion” — orang pada umumnya
secara sederhana menerjemahkannya dengan “kesukaan pribadi” atau “yang paling
disukai” — bisa memandu kalian untuk sukses di dunia kerja. Karena, jika kalian
bekerja sesuai dengan bidang yang memang sangat disukai, kalian akan merasa
seperti sedang tidak bekerja, melainkan sedang mengerjakan sesuatu yang sudah
disukai bahkan bisa jadi dicintai.
Bahkan, misalkan di tengah
perjalanan karir kalian merasa ada passion lain yang lebih disukai, bagi Jason
itu bukan sebuah masalah, namun tetap ikuti keinginan tersebut. Karena passion
memang kemungkinan bisa berubah bahkan bertambah sesuai pengalaman hidup
seseorang.
2.
Bekerjalah
untuk belajar
Siapa bilang jika proses belajar
berhenti setelah wisuda S1 diselenggarakan? Memasuki dunia kerja sama dengan
memasuki tahap pembelajaran selanjutnya. Jason menuturkan, bagaimana mungkin
dia yang lulusan S1 Teknik Kimia dan S2 Teknik Finansial, tetapi kini bisa
menjadi entrepreneur di bidang startup teknologi kecuali tanpa semangat belajar
yang terus menerus?
Jason mengisahkan masa lalunya
bahwa setelah dua tahun bekerja di McKinsey, dia kembali ke Indonesia dan
memulai sesuatu yang baru saat itu yakni mendirikan startup. Untuk menunjukkan
kesungguhannya Jason menargetkan untuk berdedikasi dua sampai tiga tahun untuk
menguji apakah startup dia sukses atau tidak. Logikanya sederhana, kalau selama
periode itu ternyata startup-nya gagal, dia masih bisa kembali mencari
pekerjaan.Bukan hanya itu, Jason juga akhirnya memutuskan untuk belajar lagi
dengan mengikuti kursus kilat pemrograman di Binus, karena dia menyadari bahwa
dia tidak tahu cara membuat sebuah website atau setidaknya dia mengikuti kursus
tersebut sekedar untuk memahami dasar-dasar pemrograman.
Kesimpulannya, baik itu kalian
akan bekerja di suatu startup atau perusahaan yang sudah mapan, proses
pembelajaran itu harus tetap berlanjut. Karena bekerja hakikatnya juga belajar
dengan “mata kuliah” dalam bentuk lain.
3.
Kenali
siapa calon atasan kalian
Pada dasarnya hidup itu harus
lebih baik daripada sebelumnya termasuk saat memasuki dunia kerja. Oleh karena
itu, baik bekerja di suatu startup maupun perusahaan yang sudah mapan, pastikan
kalian mengenali siapa calon atasannya nanti.
Mengapa?
Karena kualitas seorang atasan
bisa memengaruhi kualitas bawahan selama dia bisa belajar dari atasan tersebut.
Tips ketiga ini menjadi penting agar kalian bisa menjadi manusia yang lebih
baik daripada sebelumnya. Apalagi sekiranya kalian memutuskan untuk bekerja di suatu
startup, pastikan founder-nya dikenal passionate pada bidang startup yang
tengah dikelolanya.
4.
Bekerjalah
dengan orang-orang yang terbaik
Setelah memasuki dunia kerja baik
itu di suatu startup maupun perusahaan yang sudah mapan, pastikan kalian memilih
teman satu kantor yang dianggap terbaik. Karena dari kualitas diri mereka lah,
kalian memiliki peluang untuk terpengaruh menjadi pribadi yang lebih baik juga.
Jason menganalogikan lingkungan
kerja (termasuk rekan kerja sekantor dan budaya kerja) yang kondusif untuk
mengubah diri menjadi lebih baik itu seperti “Roket”. Jason mengutip pernyataan
Sheryl Sandberg saat dia akan bergabung dengan Facebook dan kini menjabat
sebagai Chief Operational Officer (COO) Facebook:
“ Jika Anda ditawari sebuah kursi
di suatu roket, jangan tanya kursinya dimana! Ambil saja! Carilah tempat
bekerja yang memiliki kriteria seperti “Roket”!”
C. Penyesuaian diri Terhadap pekerjaan
1.
Jangan
Mengisolasi Diri di Lingkungan Kerja Baru
Sebagai seorang yang masih baru
di lingkungan kerja, tidak ada cara yang lebih bagus dalam menjalin komunikasi
kecuali dengan rajin bersosialisasi. Jangan menjadi orang yang mengisolasi diri
meski Anda masih baru. Misalnya Anda terlalu pendiam, ini sangat tidak bagus.
2.
Jangan
Sok Dekat Pada Rekan Kerja, Berinteraksilah Sewajarnya
Ini sebenarnya adalah kebalikan
poin pertama. Menjadi orang pendiam memang buruk, namun menjadi orang yang
terlalu agresif pada rekan kerja bisa memperburuk suasana. Artinya sebagai
seorang yang masih baru di lingkungan kerja, Anda tidak perlu juga sok kenal
dan sok akrab pada rekan kerja. Apalagi jika Anda berlagak seperti ingin
membuat suasana asik.
3.
Lebih
Baik Bertanya Jika Tidak Tahu, Tidak Perlu Sok Tahu
Sebagai seorang yang baru, tentu
Anda belum mengetahui segala hal terkait pekerjaan. Terkait pekerjaan
sangatlah penting, jangan asal melakukan pekerjaan yang Anda tidak
mengetahuinya. Lebih baik tanyakan atau konsultasikan dulu jika Anda tidak
jelas atau kurang memahami pekerjaan Anda.
4.
Jangan
Lupa Mencatat, Jangan Mengandalkan Ingatan Saja
Ini berhubungan erat dengan job
desk pekerjaan Anda sendiri, jika mungkin ada beberapa hal yang belum Anda
pahami kemudian Anda tanyakan pada senior, maka catatlah. Jangan hanya
mengandalkan ingatan saja, karena jika Anda sedang fokus pada hal lain maka
kemungkinan lupa akan sangat tinggi.
5.
Fokus
Pada Pekerjaan Saja Dulu, Jangan Pada Hal Lain
Sebagai seorang yang masih baru,
hendaknya tidak usah berpikir pada hal lain terlebih dahulu. Fokus saja pada
pekerjaan agar Anda bisa memaksimalkan job desk yang diberikan perusahaan pada
Anda.
D. Waktu luang
Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia, waktu senggang adalah waktu yang tidak sibuk. Waktu luang
biasanya akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan anda di kantor, banyak orang akan mengisi waktu luangnya dengan
bersantai dengan oranglain atau bahkan bersantai sendirian (tidur).
Waktu luang sangatlah baik untuk
menyegarkan pikiran selama tekanan kerja menyelimuti diri kita, ciptakanlah
waktu luang beberapa menit untuk menghindari akan adanya stress dalam sebuah
pekerjaan. Tetapi perlu diingat, waktu luang harus mempunyai batasannya. Jangan
terbuai di saat ada waktu luang ataupun saat kita menciptakan waktu luang
tersebut. Baik-baiklah untuk mengatur atau menjadwalkan kapan untuk waktu luang
dan kapan untuk bekerja
Sumber
https://id.techinasia.com/tips-memilih-pekerjaan-bagi-mahasiswa
https://www.maxmanroe.com/5-langkah-mempermudah-proses-penyesuaian-diri-dalam-lingkungan-kerja-baru.html
https://www.academia.edu/8440518/NILAI-NILAI_INDIVIDU_DAN_SIKAP_KERJA_Nilai-Nilai_Individu_Nilai_value
Tidak ada komentar:
Posting Komentar